uael
domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init
action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u1422831/public_html/amalsholeh/wp-includes/functions.php on line 6114Bayi Davina yang malang. Lahir tanpa lubang anus; kedua orangtuanya tak mampu membawanya berobat; terpaksa kembali ke rumah, menunda pengobatan yang seharusnya segera ia lakukan. Cemas beradu pilu, Pak Hakim dan Bu Seli takut malaikat kecilnya tak bisa diselamatkan karena terhimpit biaya..
Awalnya Pak Hakim dan Bu Seli pikir anak mereka lahir normal tanpa kurang apapun, tapi 6 bulan kemudian mereka baru tau kalau buah hatinya ini tak miliki lubang anus.
Maka itu, mereka segera membawa Davina ke RS untuk periksa & hasilnya benar saluran untuk Davina buang air kecil & BAB semakin menyempit (Fistula Ani). Dan segera dilakukan tindakan operasi pembuatan dua lubang di perutnya untuk akses buang air besar dan mengeluarkan kotoran yang sudah mengeras karena tertumpuk beberapa lamanya.
Tubuhnya yang mungil sudah merasakan dinginnya meja operasi. Davina harus jalani serangkaian observasi untuk menentukan tindakan medis berikutnya. Dokter menyarankan agar Davina segera jalani beberapa tahapan lagi karena usus Davina mencuat keluar dari lubang anus buatannya dikarenakan dirinya begitu aktif. Jika tidak, komplikasi akut bisa bahayakan nyawanya!
Sayangnya, ayah dan ibu Davina sudah tak miliki biaya lagi untuk operasi lanjutan. Selain itu, mereka harus mengumpulkan uang sebesar Rp. 600 ribu – Rp. 800 ribu sekali pergi untuk biaya kontrol anaknya. Karena bagi sang ayah yang sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut bata, nominal itu terlampau besar. Jelas angka itu tak sebanding dengan hasil kuli bangunan yang tak seberapa dan tak selalu ada.
(Davina hanya pakai tisu untuk tampung kotoran)
Keterbatasan ekonomi yang dialami oleh Pak Hakim dan Bu Seli membuat mereka terpaksa menggunakan selembar tisu untuk menutupi lubang anus Davina di perut. Mereka pun sering menunda jadwal kontrol yang seharusnya seminggu sekali jadi sebulan sekali, itupun jika mereka memiliki uang. Pernah juga mereka harus menjual barang-barang di rumah seperti motor, emas, dan barang lainnya agar Devina bisa berobat. Saat ini, mereka memiliki utang sebesar 15 juta rupiah akibat biaya pengobatan anak mereka.
Apalagi, belum lama ini kesehatan sang ayah semakin memburuk, penyakit asam uratnya seringkali kambuh. Meski begitu, tak menyurutkan semangatnya untuk terus bekerja hingga larut malam demi kumpulkan biaya operasi Davina.
Sahabat, Davina masih sangat kecil, masa depannya pun masih sangat panjang. Begitu berat ujian yang harus dialami bayi Davina. Orang tuanya sudah berjuang sangat keras demi kesembuhan anaknya dan kini mereka butuh bantuan kita!
Mari bantu ringankan perjuangan dek Davina untuk bisa operasi. Semoga jadi amal jariyah pemberat timbangan kebaikan di akhirat, Aamiin.
Salurkan donasi terbaik dengan cara:
Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang Sahabat cantumkan
Kantor Yayasan Yuk Peduli
Perum Banyuherang, Jl. H. Hasan Arif No.5, Cipicung, Banyuresmi, Kab. Garut, West Java 44191
Rekening Donasi a.n Yayasan Yuk Peduli
Bank BCA - 1485300033
Bank Mandiri - 1770011127088
Bank BSI - 7203486671
Bank BNI - 991191121
Bank BRI - 134501000270565
Informasi & Konfirmasi Donasi
CS Donasi Online: 0813-1322-8823
Belum ada Fundraiser